Motivasi adalah sesuatu hal yang sangat baik dan mendorong
seseorang mencapai sesuatu target yang di berikan. Motivasi ini sangat berperan
menjadi apa seseorang kelak di kemudian hari. Ada orang memulai sesuatu rencana
jika di kendalikan oleh motivasi yang salah dan buruk maka akan menjadikan
orang tersebut tidak baik, sebaliknya jika seseorang mempunyai motivasi yang
baik umumnya menghasilkan sesuatu yang baik. Motivasi ini juga sangat erat
hubungannya dengan system nilai yang di miliki oleh seseorang. Nilai inilah
yang akan mengendalikan dan mewarnai motivasi dalam diri seseorang. Selain dari
itu, pandangan kedepan dari seseorang
itu juga mengambil peran dari motivasi orang tersebut, jika kita mempunyai
pandangan yang positip dan didasari nilai yang positip akan membuat satu tujuan
yang positip pula. Misalnya seseorang
yang selalu pesimis dan takut akan masa depan, lalu mempunyai system nilai
bahwa uang adalah segalanya dan akan menyelesaikan banyak masalah, maka didalam
hidupnya orang tersebut akan di motivasi untuk menjadi kaya, dan dengan
kekayaan yang ia miliki dirasa memberikan ketenangan menghadapi hari esok.
Karena termotivasi untuk menjadi kaya maka ia mempunyai kecendrungan melakukan
apa saja asal ia bisa menjadi kaya. Inilah salah satu sisi buruknya.
Waktu berbicara mengenai kehidupan keluarga, maka motivasi
juga memegang peran yang sangat tinggi bagi kelangsungan hidup berkeluarga
orang tersebut. Awalnya yang perlu dipertanyakan adalah apa yang memotivasi
kamu untuk menikah, atau disederhanakan pertanyaannya menjadi: “Mengapa kamu
menikah” dari jawaban pertanyaan ini saja sudah dapat diketahui motivasinya dan
apa yang akan terjadi dalam kehidupan berkeluarganya, walau tidak
sedetail-detailnya.
Hal yang penting yang akan di bicarakan disini adalah berkenaan
dengan mendidik dan membesarkan anak-anak kita. Setiap orang tua menginginkan
anaknya bertumbuh menjadi anak yang taat, anak yang mencintai Tuhan. Anak yang
di kehidupannya kelak berguna bagi Negara, mengharumkan nama keluarga. Semua
yang disebut tadi adalah angan-angan dari kebanyakan orang tua, namun kondisi
dari tiap keluarga, pandangan dan system nilainya berbeda dan akan menimbulkan
banyak perbedaan dalam mereka memotivasi anak-anaknya untuk maju.
Pertanyaannya sekarang bagi kita adalah, apa motivasi kita
dalam memotivasi anak-anak kita. Apakah sebenarnya kita memotivasi anak-anak
kita untuk meneruskan hasrat dan
cita-cita kita yang belum selesai. Satu kali seorang ayah mendorong anaknya
untuk terus kuliah keperguruan tinggi, kalau perlu terus sampai S2 atau S3
karena dulu papanya tidak ada kesempatan untuk melanjutkan sekolah keperguruan
tinggi, bagi dia itulah kebanggan jika bisa masuk dan selesaikan keperguruan
tinggi, maka dia akan terus memotivasi anak-anaknya kuliah ke Perguruan Tinggi.
Kasus lain adalah kebanyakan anak les music, sebagian karena itu trend sehingga
banyak ibu-ibu muda juga ingin anaknya menguasai aat music sebagian karena
memang meihat bakat si anak, namun ada juga yang karena keinginan hatinya yang
dulu tidak tersampaikan.
Jadi, sekarang yang terpenting adalah mari kita jujur kepada
diri sendiri. Apa yang menjadi kendala didalam kita menjalani kehidupan ini,
dan apa yang sedang kita cari di dalam kehidupan ini. Saat ini setelah kita
memiliki anak, apa yang akan kau lakukan dan apa yang ingin kau wariskan bagi
anak-anakmu kelak. Kebanyakan orang akan memikirkan hal-hal yang bersifat
materi sebagai warisan bagi anak-anaknya. Ada yang mewariskan pelbagai macam imu
sebagai dasar kehidupannya kelak, namun semuanya itu akan berakhir. Adakah dari
kita yang memikirkan warisan yang kekal bagi anak-anak kita. Warisan yang kekal
adalah menerima dan mencintai Allah seumur hidup mereka. Bagaimana kita
memotivasi anak-anak kita untuk terus bertumbuh secara spiritualitas, membawa
mereka untuk melihat kebenaran sehingga memotivasi mereka untuk mencintai Tuhan
seumur hidup mereka.
Marilah kita berdoa dan meminta Tuhan memurnikan motivasi
kita didalam memotivasi anak-anak ita didalam pertumbuhan mereka, lebih
mengutamakan pertumbuhan spiritualitas ketimbang hal-hal lainnya. Tuhan
memberkati
Oleh: Ev. Julimin Nagaputra. S.Th., M.A.C.M
Tidak ada komentar:
Posting Komentar