Jumat, 08 Juni 2012

Motivasi dalam Memotivasi


Motivasi adalah sesuatu hal yang sangat baik dan mendorong seseorang mencapai sesuatu target yang di berikan. Motivasi ini sangat berperan menjadi apa seseorang kelak di kemudian hari. Ada orang memulai sesuatu rencana jika di kendalikan oleh motivasi yang salah dan buruk maka akan menjadikan orang tersebut tidak baik, sebaliknya jika seseorang mempunyai motivasi yang baik umumnya menghasilkan sesuatu yang baik. Motivasi ini juga sangat erat hubungannya dengan system nilai yang di miliki oleh seseorang. Nilai inilah yang akan mengendalikan dan mewarnai motivasi dalam diri seseorang. Selain dari itu, pandangan kedepan dari  seseorang itu juga mengambil peran dari motivasi orang tersebut, jika kita mempunyai pandangan yang positip dan didasari nilai yang positip akan membuat satu tujuan yang positip pula. Misalnya seseorang  yang selalu pesimis dan takut akan masa depan, lalu mempunyai system nilai bahwa uang adalah segalanya dan akan menyelesaikan banyak masalah, maka didalam hidupnya orang tersebut akan di motivasi untuk menjadi kaya, dan dengan kekayaan yang ia miliki dirasa memberikan ketenangan menghadapi hari esok. Karena termotivasi untuk menjadi kaya maka ia mempunyai kecendrungan melakukan apa saja asal ia bisa menjadi kaya. Inilah salah satu sisi buruknya.
Waktu berbicara mengenai kehidupan keluarga, maka motivasi juga memegang peran yang sangat tinggi bagi kelangsungan hidup berkeluarga orang tersebut. Awalnya yang perlu dipertanyakan adalah apa yang memotivasi kamu untuk menikah, atau disederhanakan pertanyaannya menjadi: “Mengapa kamu menikah” dari jawaban pertanyaan ini saja sudah dapat diketahui motivasinya dan apa yang akan terjadi dalam kehidupan berkeluarganya, walau tidak sedetail-detailnya.
Hal yang penting yang akan di bicarakan disini adalah berkenaan dengan mendidik dan membesarkan anak-anak kita. Setiap orang tua menginginkan anaknya bertumbuh menjadi anak yang taat, anak yang mencintai Tuhan. Anak yang di kehidupannya kelak berguna bagi Negara, mengharumkan nama keluarga. Semua yang disebut tadi adalah angan-angan dari kebanyakan orang tua, namun kondisi dari tiap keluarga, pandangan dan system nilainya berbeda dan akan menimbulkan banyak perbedaan dalam mereka memotivasi anak-anaknya untuk maju.
Pertanyaannya sekarang bagi kita adalah, apa motivasi kita dalam memotivasi anak-anak kita. Apakah sebenarnya kita memotivasi anak-anak kita untuk  meneruskan hasrat dan cita-cita kita yang belum selesai. Satu kali seorang ayah mendorong anaknya untuk terus kuliah keperguruan tinggi, kalau perlu terus sampai S2 atau S3 karena dulu papanya tidak ada kesempatan untuk melanjutkan sekolah keperguruan tinggi, bagi dia itulah kebanggan jika bisa masuk dan selesaikan keperguruan tinggi, maka dia akan terus memotivasi anak-anaknya kuliah ke Perguruan Tinggi. Kasus lain adalah kebanyakan anak les music, sebagian karena itu trend sehingga banyak ibu-ibu muda juga ingin anaknya menguasai aat music sebagian karena memang meihat bakat si anak, namun ada juga yang karena keinginan hatinya yang dulu tidak tersampaikan.
Jadi, sekarang yang terpenting adalah mari kita jujur kepada diri sendiri. Apa yang menjadi kendala didalam kita menjalani kehidupan ini, dan apa yang sedang kita cari di dalam kehidupan ini. Saat ini setelah kita memiliki anak, apa yang akan kau lakukan dan apa yang ingin kau wariskan bagi anak-anakmu kelak. Kebanyakan orang akan memikirkan hal-hal yang bersifat materi sebagai warisan bagi anak-anaknya. Ada yang mewariskan pelbagai macam imu sebagai dasar kehidupannya kelak, namun semuanya itu akan berakhir. Adakah dari kita yang memikirkan warisan yang kekal bagi anak-anak kita. Warisan yang kekal adalah menerima dan mencintai Allah seumur hidup mereka. Bagaimana kita memotivasi anak-anak kita untuk terus bertumbuh secara spiritualitas, membawa mereka untuk melihat kebenaran sehingga memotivasi mereka untuk mencintai Tuhan seumur hidup mereka.
Marilah kita berdoa dan meminta Tuhan memurnikan motivasi kita didalam memotivasi anak-anak ita didalam pertumbuhan mereka, lebih mengutamakan pertumbuhan spiritualitas ketimbang hal-hal lainnya. Tuhan memberkati

Oleh: Ev. Julimin Nagaputra. S.Th., M.A.C.M

Tidak ada komentar: