Jumat, 07 September 2018

Menghadapi masa Pensiun


Masa kehidupan manusia sangat cepat berlalu,  masa kanak dan remaja serasa belum lama terjadi, masih terlintas jelas detail peristiwanya namun tatkala kita sadari ternyata sudah berlalu sekian puluh tahun lalu.

Setiap jenjang usia kita mengalami perubahan perubahan situasi kehidupan, perubahan yang terjadi ini bisa berdampak positif maupun negatif, yang pasti menimbulkann krisis.

Banyak orang berusaha mempersiapkan setiap masa dalam kehidupannya namun tidak semua dapat di prediksi dan tidak semua persiapan dapat memenuhi semua harapannya.

Satu hal krisis yang acapkali menimpa dalam semua keluarga adalah masalah pensiun. Masa pensiun memang tidak semua sama tahun usianya, namun secara umum mereka masuk usia pensiun di usia 55 tahun, namun ada yang pensiun di usia 65 tahun. Dengan demikian apa yang harus dipersiapkan menghadapi usia pensiun ini.

Kebanyakan orang mempersiapkan materi untuk semua kemungkinan masa pensiunnya, namun tidak semua orang dapat mempersiapkan diri dalam hal materi, khususnya bagi mereka yang hanya menerima gaji bulanan untuk mencukupi hidupnya. Mereka hanya menyisakan dari gaji mereka untuk masa depan ini, namun apakah ini cukup untuk masa pensiun mereka. Inilah yang seringkali menakutkan bagi kebanyakan orang.

Bagi mereka yang berkelimpahan atau cukup secara materi mungkin mereka siap untuk hal materi, namun mereka seringkali justru diperhadapkan dengan masalah emosional atau psikologis mereka, yaitu masalah penghargaan diri dan kedudukan dimata masyarakat. Mereka takut sekali kehilangan pengaruh di masyarakat dan posisi mereka dalam masyarakat.

Masa pensiun merupakan momok bagi kebanyakkan orang, namun apakah memang harus ditakuti dan tidak siap memasuki masa pensiun ini. Semua kembali kepada diri kita sendiri dan panggilan kita dalam kehidupan didunia ini.

Pensiun dapat dipersiapkan, namun persiapan masa pensiun ini tidak hanya untuk kita pribadi saja,  namun harus dipersiapkan bersama pasangan kita. Kita harus mempersiapkan diri bersama dengan pasangan kita dalam segala sesuatunya.

Beberapa persiapan yang harus dilakukan adalah:
1.     Menerima realita kehidupan bahwa saatnya kita harus mundur dari segala sesuatu kesibukkan, tongkat estafet harus di serahkan pada generasi muda.
2.     Mempersiapkan hati  akan kehilangan banyak hal, misalnya kekuasaan, kedudukkan, penghargaan  sekaligus penghasilan.
3.     Bersama pasangan siap menerima perubahan yang akan terjadi dalam relasi mereka.
4.     Siap menghadapi gesekkan karena banyak waktu akan di lalui bersama dengan pasangan setiap harinya.
5.     Mulai merencanakan bagaimana meliwati hari hari bersama dengan pasangan dan berbagi tugas masalah di rumah.
6.     Merubah gaya hidup yang sudah terbangun selama ini, menghitung setiap rupiah yang harus dikeluarkan.
7.     Tidak menaruh harapan kepada anak-anak karena akan menimbulkan kekecewaan besar.
8.     Mendekatkan diri kepada sang pencipta dan melayaniNYA.

Demikian sedikit tips yang bisa kita pikirkan dan persiapkan dalam menghadapi masa pensiun ini, jangan melulu meletakkan dalam hal materi tetapi justru hal hal moril dan psikologis yag akan banyak mengganggu kehidupan kita. Masalah materi bukan tidak menjadi masalah namun mungkin masih bisa disiasati dengan gaya hidup simplicity mencukupkan diri dengan apa yang ada
Tuhan memberkati

Ev. Julimin Nagaputra. M.Min.

Kamis, 09 Agustus 2018

Operete anak Makassar





Kesempatan indah yang diberikan Tuhan kepada beberapa keluarga dari Yayasan Eunike boleh pergi bersama keluarga masing-masing untuk melayani bersama dalam operete anak di Gereja Kristus Yesus Makassar.  Kami melihat Tuhan bekerja melalui semua keluarga yang terlibat sebagai pemain operete dan melihat banyaknya anak yang bertobat menerima Tuhan, membuat jerih lelah kami terbayarkan dengan sukacita.
Tuhan juga memberi kami kesempatan melayani pemuda remaja beserta orang tuanya dalam acara talk and dinner, kami melihat bagaimana para remaja dapat berelasi dan berkomunikasi dengan orang tuanya. Kami harapkan ini sebagai langkah awal agar keluarga mempunyai relasi yang baik dan saling terbuka dengan anggota keluarganya maing-masing.
Sungguh Tuhan memberkati pelayanan kami di Makassar.

Pelayanan yang menyenangkan

Sebagai seorang rohaniwan yang tergabung dalam yayasan Eunike saya merasa inilah tempat pelayanan yang pas bagi saya. Tempat dimana saya dapat menyalurkan minat dalam bidang keluarga dan melayani bersama dengan seluruh keluarga besar Yayasan Eunike.
Yayasan Eunike sebentar lagi akan melangkah masuk kedalam ulang tahun yang ke 20, tanpa terasa 20 tahun sudah Tuhan memimpin pergerakkan yayaan Eunike.
Hal apa yang membuat saya meraa begitu tepat berada dalam lingkup yayasan ini.
1. Yayasan ini mempunyai visi yang pas dengan apa yang saya pikirkan yaitu keluarga
2. Dalam melayani kami semua mementingkan keluarga setelah Tuhan kita Yesus Kristus
3. Dalam pelayanan kami semua juga melibatkan keluarga untuk melayani bersama
4. Kami semua berjuang bersama dalam kesulitan pelayanan
5. Kami semua tetap menjaga hati dalam pelayanan keluarga ini.
6. Bersama kami dapat juga menyebarkan visi tentang keluarga ini kepada keluarga lain
7. Kami semua menyadari ini bukan karena kehebatan kami tapi anugrah Allah.
8. Kami semua terlibat penuh dalam setiap kebangunan rohani  keluarga bersama anggota lainnya
9. Kami bukan tidak pernah menemukan masalah namun kami menyelesaikannya bersama
10. Kami melihat bagaimana Tuhan memberkati komunitas kami semakin bertumbuh
11. Dan masih banyak hal lainnya yang tidak cukup untuk menuliskannya.

Kami bersyukur Tuhan memberi kepada kami bersama dengan keluarga kami menjadi saluran berkat di tempat-tempat lain yang Tuhan tunjukkan untuk kami melayani. Di Semester ini Tuhan memberikan komunitas kami untuk melakukan pelayanan bermisi bersama dengan seluruh anggota keluarga dalam kelompok Tumbuh Bersamanya. Masing-masing kelompok bermisi ketempat tujuan misinya masing-masing. Puji Tuhan mendapat sambutan antusias dari semua anggota.
Bersyukur pula kepada Tuhan kepada kami yang juga boleh di beri kesempatan untuk melayani Tuhan bersama keluarga kami di Makassar.
Di Makasaar kami bekerja sama dengan Gereja Kristus Yesus Jemaat Makassar melakukan operete anak untuk sekolah sekolah Negri di sana dan Tuhan bekerja luar biasa dengan banyaknya mereka yang menerima Kristus sebagai Tuhan dan juru selamatnya. sungguh suatu pelayanan yang mengharukan dan menyenangkan.

Saya sangat bersyukur kepada Tuhan diberi kesempatan melayani dengan senang dalam komunitas ini. saya berdoa agar Tuhan boleh pakai terus bersama istri melayani dan mengakhirinya dengan baik
Tuhan memberkati Yayasan Eunike dan pelayanannya semua.

Ev. Julimin Nagaputra

Selasa, 27 Februari 2018

Relasi yang bagaimana.....?

Dalam kehidupan rumah tangga antara suami dan istri sangat di pengaruhi oleh relasi mereka berdua dalam menjalaninya. Rumah tangga akan serasa manis tatkala relasi keduanya baik dan menyenangkan. Hari hari yang mereka lalu juga serasa indah menyenangkan dan berlalunya cepat sekali. Namun sebaliknya tatkala relasi mereka berdua tidak baik, maka hari hari yang mereka lalui terasa menyiksa dan berlalunya lama sekali...... Tidak ada kesenangan yang ada saling menyakiti. Tidak ada kebahagiaan namun kegetiran menyelinap dalam hati mereka masing masing.
itulah hidup kita sepasang manusia dalam keluarga masing-masing.
Bagaimana kita hidup adalah pilihan kita masing-masing untuk menjalaninya. Menikah itu adalah penyatuan dua orang menjadi satu, tentu saja banyak hal yang memerlukan penyesuaian dalam penyatuannya dan penyesuaian dalam usaha menyatukan ini tidaklah mudah dan banyak menimbulkan kesakitan. Cara berpikir, cara mengambil keputusan, kebiasaan hidup, pola dan gaya hidup yang dijalani dan masih banyak lagi lainnya yang harus mendapat penyesuaian dari kedua belah pihak. Kesalahan kita yang paling umum adalah kita tidak berpikir panjang dan merasa mudah mentolerir ketidak samaan antar pasangan dan bahkan kita berpikir dengan berjalannya pernikahan pasti akan ada perubahan. Ketika menjalani pernikahan itu barulah kita menyadari ternyata tidaklah mudah seperti yang dibayangkan.
Dalam kehidupan kita harus ada satu yang mengikat dan menyatukan kita itu adalah kasih Allah. Allah adalah pengikat antara suami istri dan Kasih Allah yang ada ditengahnya. JIka kita bersama kita mengasihi Allah maka kasih Allah itu pasti akan mendekatkan kita satu dengan lainnya. Relasi yang terjadi juga pasti akan menjadi relasi yang menyenangkan.
Ketika relasi yang menyenangkan itu sudah ada dalam kehidupan kita apakah itu semua sudah pasti membahagiakan kita? untuk sementara hidup ini yah tetapi ada satu hal yang mengintip..... yaitu kehilangan. Tatkala relasi kita sedemikian erat dan harmonis, lekat menjadi satu, sedaging maka tatkala keterpisahan itu datang maka akan terasa sakit dan menyedihkan. Kesatuan yang sudah terjadi tercabik cabik karena keterpisahan karena meninggal dunia akan menggoncangkan pasangannya dan menyedihkan dalam jangka waktu yang lama. Relasi yang begitu menyenangkan akan berdampak begitu menyedihkan dalam kasus kehilangan. Sebaliknya relasi yang tidak baik, keluarga yang kacau balau mungkin justru akan merasa sebaliknya. mungkin keterpisahan karena meninggal dunia merupakan kebahagiaannya. Keterpisahannya melepaskannya dari segala kebencian dan kemarahan yang selama ini ada dalam hatinya. Relasi yang tidak menyenangkan justru akan memberikan kelegaan dan tidak menjadi beban bagi nya.
Pertanyaannya bagi kita: Relasi yang bagaimana yang kita ingini?
Bagi saya pribadi, nikmatilah setiap saat relasi yang Tuhan beri dalam kehidupan kita dengan pasangan, keterpisahan pasti akan terjadi dan tidak pernah dapat diadakan persiapan untuk keterpisahan ini. Namun ingatlah ini hanyalah keterpisahan sementara dimana nanti kita akan dipertemukan kembali dalam rumah Bapa. sebaliknya jika kita tidak bisa menikmati relasi yang Tuhan beri dalam pernikahan, keterpisahan kelihatan meringankan tetapi sesungguhnya tidak. Justru akan menimbulkan banyak sekali penyesalan dan sakit hati dan beban hidup yang masih harus ditanggung seumur hidup.
Allah menyatukan kita menjadi satu kesatuan kesedagingan nikmatilah dan kerjakanlah berdua untuk kebahagiaan berdua. Tuhan Memberkati.

oleh: Julimin Nagaputra MACM, M.Min

Kamis, 01 Februari 2018

Salah satu kejatuhan Pria

Mengapa banyak pria yang jatuh dalam hal wanita?
apakah semua itu hanya masalah seksualitas, masalah ketidak cocokan dengan pasangan atau konflik yang berkepanjangan antara suami istri?
Kejatuhan pria dalam wanita bisa terjadi dari semua hal yang di sebutkan diatas tadi, namun jika kita kecilkan maka akan kita lihat ada 2 faktor besar yang membuat mereka jatuh
1. Adalah faktor internal / kepribadian dari pria tersebut
2. Faktor luar dirinya atau pengaruh luar
Kedua hal ini kait mengait sangat kuat sehingga membuat pria mudah jatuh kedalam dosa-dosa perselingkuhan yang kebanyakan berakhir dengan perzinahan.
Seorang pria yang mempunyai permasalahan dalam dirinya atau dalam kepribadiannya secara khusus akan membuat dia mudah jatuh kedalam dosa ini. Seorang pria yang rendah diri maka secara umum dia akan menyadari bahwa dirinya adalah rendah diri dan berusaha untuk menutup dirinya dengan menunjukkan keberadaan dirinya dengan pelbagai tindakan agar terlihat diri hebat dan yang paling mudah ada prilaku terhadap wanita.
Jika mereka orang yang tidak kuat imannya maka pria yang rendah diri akan mudah jatuh kedalam dosa seksual minimal ke pelacuran untuk menunjukkan kekuasaannya menundukkan seorang wanita, dengan wanita pelacur dia akan merasa sedikit lebih baik dan hebat. Beberapa kejadian yang melanda pasangan suami istri dimana suami mempunyai kekurangan ini  yaitu rendah diri. Ada peristiwa dimana dalam usia yang masih cukup produktif suami kehilangan pekerjaannya karena pengurangan karyawan ditempatnya bekerja, sementara itu istri justru mendapat promosi di tempat kerjanya, awalnya hidup mereka biasa saja dan bersyukur karena masih ada istri yang mencari nafkah namun lama kelamaan karena suami tidak kunjung dapat pekerjaan maka mulailah harga diri si Pria ini mulai terusik, mereka akan mulai meihat istrinya sombong, memerintah dan mulailah pertengkaran terjadi, si Pria terus menekan istri untuk menunjukkan ke wibawaannya dan relasi mereka akhirnya semakin jauh. Dalam kondisi seperti ini biasa terjadi sang suami mulai bertindak semakin liar dan bisa terjadi pelecehan seksual terhadap pembantu rumah tangga mereka ataupun mereka melacur diluar.
Hal lain yang kita lihat mengenai masalah kerendah hatian adalah penghargaan diri dan ini bagian faktor internal manusia akibat dari dimana ia dibesarkan dan dipengaruhi secara psikologis dalam kehidupannya sejak kecil hingga dewasa. semakin sehat seseorang dalam pertumbuhan kejiwaannya maka akan semakin menghargai dirinya. Semakin beriman dan bertumbuh didalam Tuhan seseorang akan semakin menghargai dirinya yang adalah ciptaan Allah dan segambar dan serupa dengan Allah.
Dalam relasi rumah tangga sangat perlu kedua belah pihak menyadari kekurangan dari masing-masing pasangannya dan mengerjakan kekurangannya sehingga relasi kehidupan mereka tidak terganggu, bahkan menjadi lebih baik. Dalam konteks penyatuan menjadi sedaging maka penyatuan kesedagingan  harus dikerjakan oleh mereka seumur hidup mereka. salah satu contoh konkrit kesedagingan adalah bagaimana kita bisa menyatukan diri kita dengan pasangan dengan semua kekurangan dan kelebihan pasangan maupun kita sendiri. Manefestasi rendah diri ini bisa tercermin dari pelbagai macam tindakan yang umumnya di benarkan oleh sipelaku yang rendah diri ini, pembenaran diri atas tindakannya karena dalih dalih tertentu dalam dirinya. Misalnya perselingkuhan yang dilakukan bisa dilandasi oleh perasaan kasihan kepada seorang wanita dan ingin menolongnya dan menjadi pahlawan bagi wanita itu yang akhirnya justru membawa mereka jatuh ke dosa perjinahan. Faktor luar yang kita sebutkan lebih banyak adalah masalah situasional dimana kemungkinan besar tidak bermaksud untuk melakukan dosa namun situasi kondisi menyebabkannya jatuh. Kebanyakan seorang pria jatuh kepada wanita tatkala dia harus hidup berpisah dengan istrinya karena suatu hal, bisa pekerjaan atau kondisi lainnya. Dalam keterpisahan ini maka dorongan kebutuhan seksualitas sering muncul, bagi mereka yang tidak begitu kuat imannya atau yang kebutuhannya sangat tinggi maka akan sangat mungkin jatuh berjinah.
Seorang pria sangatlah lemah dan rentan terhadap wanita maka perlulah kebutuhannya tercukupi oleh istrinya. Perhatian sang istri sangat dibutuhkan terutama bagi suami yang bekerja keras dan banyak tekanan pekerjaan maupun lingkungan.
Marilah kita bersama baik suami maupun istri menjaga keharmonisan keluarga dan relasi kita. Istri jadilah penolong suamimu yang penuh kelemahan ini, suami cintailah istrimu yang berlelah di rumah menciptakan suasana keluarga di rumah kita. Tuhan memberkati

oleh: Ev. Julimin Nagaputra. M.Min

Kamis, 18 Januari 2018

Problema orang tua terhadap remaja dan pemuda

Anak merupakan anugrah yang Tuhan percayakan dalam kehidupan ini. Tidak semua orang di anugrahi mempunyai anak, ada yang hanya satu namun ada pula beberapa bahkan ada yang dipercayakan anak kembar, tetapi ada juga yang tidak diberikan anak , semua bergantung pada providensia Allah.
Mereka itu semua adalah pribadi pribadi yang adalah “The Image of God”. Anak-anak itu adalah citra gambar Allah yang Tuhan titipkan pada orang tua untuk di didik mereka, di hidupi dengan mencukupkan kebutuhan sandang pangannya namun yang terpenting adalah membawa mereka untuk mengenal Allahnya secara pribadi dan melihat rencana Allah terhadap diri anak-anak itu.

Didalam berkat anugrah ini orang tua menerima dengan suka cita kehadiran anak-anak mereka dan menikmatinya bagai bagian dari hidupnya, mencintainya, mengasihinya dan menerimanya sebagai harta pusaka yang terpenting dalam hidupnya dan merasa itu adalah milik mereka.

Rasa kepemilikkan itu pasti dirasakan oleh orang tua, khususnya ibu yang sejak dalam kandungan merasakan gerakkan-geraksang bayi dan mengasuhnya sejak itu sampai mereka beranjak dewasa. Didalam proses perkembangan secara biologis dan psikologis anak maka sering timbul masalah antar remaja dan orang tuanya. Kadang perseteruan ini berlanjut menjadi konflik berkepanjangan dan akhirnya menimbulkan kepahitan dikedua belah pihak.

Anak akan selalu merasa orang tua terlalu mengekang dan turut campur dalam segala bagian hidupnya dan ini sangat tidak menyenangkan bagi para remaja. Sisi orang tua akan merasa kenapa anak semakin dewasa semakin tidak lagi mau melekat dengannya dan susah diatur. Semakin diatur anak semakin menjauh.
Apa permasalahan sesungguhnya.

Permasalahan bagi orang tua adalah rasa kepemilikkan yang terlalu kuat pada diri sang anak sehingga dalam hal sekecil apapun mau terlibat yang menurutnya adalah demi kebaikkan bagi sang anak. Hal seperti ini bisa benar dan bisa salah. Benar karena memang hal ini menjadi tanggung jawab orang tua terhadap kehidupan  anak-anaknya. Menjadi salah karena anak adalah satu pribadi yang adalah citra dan gambar Allah dimana ada peran Allah dalam kehidupan sang anak. Anak memang harus di didik berdasarkan kebenaran Firman Tuhan sejak dari kecil dengan sangat ketat  dan semakin dewasa anak, maka peran orang tua harus semakin sedikit dan anak akan belajar mengambil keputusan sendiri berdasar nilai yang telah ia dapati dan menjalani itu bersama Tuhan dalam pergumulannya.

Anak dengan sendirinya akan mensharekan dengan orang tuanya jika ia menghadapi banyak persoalan. Dia akan mensharekan dengan membuka jendela hatinya. Sebaliknya Ia akan menjadi sangat marah jika orang tua selalu ingin tau permasalahannya dan berusaha mengorek informasi atau intervensi dalam kehidupan sang anak.

Dengan Nilai yang pernah di tanamkan  anak akan belajar berjalan dalam koridor nilai yang di tanamkan, namun harus diingat nilai ini ditanam jauh sewaktu anak ini masih sangat kecil  Jangan pernah memperlakukan anakmu yang menjelang dewasa dengan perlakuan terhadap anak-anak.

Bagi seorang anak hal yang harus diingat bahwa tidak ada seorang pun dari orang tua yang akan mencelakakan anak-anaknya. Mereka akan berusaha sebaik mungkin memberikan yang terbaik pada anak-anaknya walau mungkin caranya salah. Prinsip firman yang harus di pegang oleh anak adalah hormatilah orang tuamu di dalam Tuhan.  Dan Orang tua ingatlah Tuhan pernah mengatakan dalam firmanNya janganlah membangkitkan amarah anak-anakmu.

Jadi dalam hal ini kedua belah pihak harus menjalin satu relasi yang kokoh sejak masih kecil dan belajar mengerti dan membatasi sejauh mana hak dan tanggung jawabnya dan orang tua harus belajar berani melepaskan anak bertumbuh dengan pengalaman hidupnya.

Kamis, 18 Agustus 2016

Pelayanan Konseling

Salam sejahtera dan berbahagia
sekian lama tidak posting diblog bisa dimengerti ada sesuatu yang menyebabkannya. Kami konseling centre dari Yayasan Eunike bersyukur masih Tuhan pakai memberikan pelayanannya bagi masyarakat luas.
Sekian alama kami mencoba untuk memasukkan kedalam website induk kami di eunike dan sekian lama itu terbelengkalai namun pelayanan ini sama sekali tidak terbelengkalai.
bersyukur pada Tuhan melalui beberapa orang yang terbeban Eunike counseling center terus Tuhan kirimkan konselor yang melayani dalam bidang keluarga. beberapa konselor yang melayani saat ii adalah:
  1. Anne Kartawijaya Ph.D
  2. Lie wei Jen M.K
  3. Lie Bing M.K
  4. Julimin Nagaputra.M.A, M.Min
  5. Manti Rivai.SP
  6. Chyntia Poedjokerto specialis dalam kebutuhan khusus
bersama kami membangun keluarga yang sehat melalui wadah yayasan Eunike, bina ima keluarga Sahabat Kristus dan juga masyarakat luas, membawa mereka menyelesaikan konflik dan problem mereka .
Tuhan memberkati pelayanan ini yang didasari dari kasih pada sesama yang sungguh membutuhkan pertolongan.