Hal yang paling banyak dan sering dicari orang belakangan ini
adalah kesehatan. Mereka mengatakan percuma mempuyai harta yang berlimpah namun hidup sakit-sakitan sehingga tidak lagi efektif dan berguna.
Beragam perasaan akan timbul dalam diri seseorang saat
mengalaminya atau menderita suatu penyakit. Beberapa perasaan yang sering kita
temui itu adalah:
1.
Sedih, karena tidak bisa beraktivitas seperti
biasanya
2.
Kecewa karena merasa sudah memperhatikan gaya hidup dan makanan yang dikumsumsi namun realitanya masih mengalami sakit
3.
Marah karena merasa sudah melakukan yang terbaik mengenai pola hidup dan gaya hidup kenapa masih mengalami sakit
penyakit.
4.
Takut, ketakutan jika penyakit ini berkembang
buruk dan tidak kunjung sembuh.
Pada umunya perasaan ini akan timbul dalam diri seseorang
yang sakit. Perasaan campur aduk didalam diri yang akhirnya akan memberi
dampak frustasi pada seseorang bahkan akan berdampak sampai kepada depresi.
Apa yang kamu pikirkan jika suatu ketika kamu di vonis
berpenyakit yang berbahaya dan berdampak pada penurunan kesehatan yang fatal
yang akan berakhir pada kematian. Apa yang kamu lakukan dalam menghadapi
penyakit demikian.
Dalam suatu kesempatan melakukan check darah untuk kesehatan
tubuh, saya mendapati hasil yang sangat buruk. Sebenarnya keburukan ini sudah di
prediksi sebelumnya misalnya: gula darah tinggi karena kedua orang tua adalah penderita
diabetes dan tekanan darah tinggi. Sayapun menderita penyakit ini sudah
sejak pemuda dan ini merupaka penyakit keluarga dimana kakak dan adikku juga
menderita hal yang sama. Secara ilmu pengetahuan bahwa ini akan mempengaruhi
ginjal. Hal itu yang terjadi dengan hasil pemeriksaan darah yaitu kenaikkan kreatinin yang mempengaruhi
kinerja Ginjal. Dengan hasil pemeriksaan yang demikian buruk, maka pikiran yang paling
utama timbul adalah perasaan“TAKUT’.
Apa yang aku takuti, tentu saja membayangkan situasi yang
paling buruk yang bisa terjadi, bahkan
sampai pada kematian.
Tidak berimankah saya……? Oh Tidak, saya percaya dan
menyerahkan hidup ini untuk Tuhan, tetapi kenapa perasaan itu hadir dalam
hidupku. Perasaan adalah netral dan bisa hadir begitu saja, ketakutan kematian
bukan pada mati nya namun beberapa hal lainnya misalnya prosesnya, cara mati
seseorang, perasaan- perasaannya pada orang yang ditinggalkannya.
Bayangan yang kerapkali hadir dalam benakku adalah aku menderita
Ginjal dan akan berakhir dengan cuci darah, lalu bagaimana harus melaluinya, bagaimana
membiayainya? itulah ketakutan pertama, lalu hal kedua jika meninggal bagaimana
dengan istri yang ditinggalkannya sementara mungkin uang sudah habis
dipakai berobat, atau haruskah tidak
perlu berobat agar ada dana untuk ditinggalkan untuk pasangan sementara kita siap akan meninggal. Namun apakah itu bukan berarti bunh
diri. Ketiga adalah ketidak mampuan membayangkan proses kematian itu sendiri.
Pertanyaannya adalah apa yang harus kulakukan? Bagaimana
melaluinya?
JIka di vonis menderita penyakit berbahaya maka hal yang
harus dilakukan:
- 1 Belajar menerima memang saya menderita penyakit itu, penerimaan diri akan memberi sedikit ketenangan dalam diri seseorang
- 2 Mulai periksakan diri ke dokter dan merubah pola hidup dan berobat
- 3 Lebih intim berhubugnan dengan Tuhan dan merasakan bagaimana Tuhan hadir dalam hidup ini.
- 4 Menyadari bahwa kematian adalah jalan bertemu Tuhan di Sorga
- 5 Tidak ada orang yang lolos dari kematian sehingga tidak perlu ditakutkan
- 6 Yang membedakan adalah proses dan jalannya kematian dan setiap orang tidak sama
- 7 Mohon kekuatan pada TUhan dalam meliwatinya.
- 8 Tetap bergembira dalam segala situasi
- 9 Berharap hanya kepada TUhan dan tetap hidup efektif
- 10 Banyak berdoa.
10 langkah inilah akan menolong setiap kita saat di vonis
menderita penyakit berbahaya. Jangan takut dan gelisah hai jiwaku, jiwaku
tenang dalam naunganNYa.
Percayalah kepada Tuhan Yesus, Dia akan beri kekuatan. Mati
hanyalah jalan menyatukan kita kembali kepada pencipta.
Oleh: Julimin Nagaputra si Musafir Girang