Rabu, 27 Mei 2009

ENTERPRENEUR-SHIP


kehidupan dalam dunia ini hari kehari bertambah mencekam rasanya ketakutan akan masa depan juga menggerogoti sehingga setiap dari kita mengambil ancang-ancang dalam membina generasi muda kita. Setiap dari kita berbenah memberresi dan membekali generasi muda agar takut kepada Tuhan dan juga hidup jujur melakukan kebenaran firman Tuhan. Setelah membereskan sisi rohaninya lalu what next?

Kita lalu membayangkan bagaimana kehidupan mereka kelak, persaingan pekerjaan, tuntutan gelar untuk mendapat pekerjaan, sedangkan lapangan kerja semakin menyempit akhirnya pengangguran semakin banyak itu semua menambah kegentaran kita semua.

Sampai satu saat Enterpreneur ship di kumandangkan ternyata kita sering tidak menyadari mempersiapkan remaja kita agar terbiasa menciptakan lapangan pekerjaan bagi dirinya sendiri setelah melalui pergumulan yang panjang maka Eunike youth Club belajar memasuki enterprneur ship pada setiap kegiatan yang dilakukan eunike untuk melatih bagaimana para remaja menciptakan lapangan pekerjaan yang menghasilkan uang tetapi uang tersebut di gunakan untuk pelayanan yang membutuhkan dana serta menolong mereka yang memerlukan. Kegiatan ini ternyata membawa suka cita para remaja dan diharapkan menjadi modal pengalaman bagi mereka saat memasuki dunia kerja nanti.

Tuhan memberkati

Ev. Julimin Nagaputra.


PENYEBAB ORANGTUA MENJADI PENUNTUT DAN PERFECTIONIST PADA ANAK dan MENGATASINYA

BEBERAPA PENYEBAB DARI ORANG TUA YANG DAPAT DILIHAT:

  1. Dorongan rasa bersalah : “anak gagal gara-gara salahku; anak tidak sopan karena aku gagal mengajari sopan-santun.”
  2. Tidak punya identitas yang jelas, misalnya 'aku adalah ibu/ ayah seseorang.”  Seharusnya, “aku adalah ...... (namanya) yg sudah ditebus dan dikasihi Tuhan.”  
  3. Atau, identitas menyatu dengan anak. Motonya adalah “aku adalah anakku; anakku adalah aku”. Maka “kegagalan  anak adalah kegagalanku, keberhasilan anak adalah keberhasilanku”.
  4. Punya kebutuhan yang berlebihan akan otoritas. Maka anak harus menurut, senang atau pun tidak senang.
  5. Punya orangtua yang juga menuntut dan perfectionist.
  6. Kurang mengenal anak.
  7. Punya latar belakang kehidupan yang keras, misal perantauan, dulunya berjuang keras melawan kemiskinan hingga akhirnya berhasil.

BAGAIMANA ORANGTUA MENGATASI HAL ITU?

  1. pertama-tama akuilah bahwa Anda adalah seorang penuntut dan perfectionist dan hal-hal itu bisa menghambat perkembangan anak.
  2. evaluasi kembali nilai-nilai dan standart hidup Anda.
  3. berikan batasan yg jelas antara diri Anda dan anak. “Anakku bukan aku, aku bukan anakku. Kami dua orang yg berbeda, punya karunia dan kapasitas yang berbeda.”
  4. mulailah berikan kepercayaan dan tanggungjawab yang lebih besar pada anak, biarkan dia lakukan sampai selesai tanpa interupsi dari Anda. Jika ia bertanya, jangan langsung dijawab tetapi tanyakan dulu,”menurut kamu sendiri bagaimana?” Kemudian dukunglah pendapatnya.
  5. kembangkan empati pada anak. Jadi cobalah memahami pergumulan anak, tanyakan apa pendapatnya dan bagaimana perasaannya.
  6. jika Anda masih sulit mengendalikan diri untuk tidak ikut campur dengan urusan anak, tariklah nafas dalam-dalam, tutuplah mata dan telinga Anda dan berdoalah pada Tuhan.
  7. ingatlah selalu bahwa Tuhanlah Pemilik anak yang sebenarnya. Dia tidak pernah meninggalkan Anda sendirian banting tulang membimbing anak.