Selasa, 27 Februari 2018

Relasi yang bagaimana.....?

Dalam kehidupan rumah tangga antara suami dan istri sangat di pengaruhi oleh relasi mereka berdua dalam menjalaninya. Rumah tangga akan serasa manis tatkala relasi keduanya baik dan menyenangkan. Hari hari yang mereka lalu juga serasa indah menyenangkan dan berlalunya cepat sekali. Namun sebaliknya tatkala relasi mereka berdua tidak baik, maka hari hari yang mereka lalui terasa menyiksa dan berlalunya lama sekali...... Tidak ada kesenangan yang ada saling menyakiti. Tidak ada kebahagiaan namun kegetiran menyelinap dalam hati mereka masing masing.
itulah hidup kita sepasang manusia dalam keluarga masing-masing.
Bagaimana kita hidup adalah pilihan kita masing-masing untuk menjalaninya. Menikah itu adalah penyatuan dua orang menjadi satu, tentu saja banyak hal yang memerlukan penyesuaian dalam penyatuannya dan penyesuaian dalam usaha menyatukan ini tidaklah mudah dan banyak menimbulkan kesakitan. Cara berpikir, cara mengambil keputusan, kebiasaan hidup, pola dan gaya hidup yang dijalani dan masih banyak lagi lainnya yang harus mendapat penyesuaian dari kedua belah pihak. Kesalahan kita yang paling umum adalah kita tidak berpikir panjang dan merasa mudah mentolerir ketidak samaan antar pasangan dan bahkan kita berpikir dengan berjalannya pernikahan pasti akan ada perubahan. Ketika menjalani pernikahan itu barulah kita menyadari ternyata tidaklah mudah seperti yang dibayangkan.
Dalam kehidupan kita harus ada satu yang mengikat dan menyatukan kita itu adalah kasih Allah. Allah adalah pengikat antara suami istri dan Kasih Allah yang ada ditengahnya. JIka kita bersama kita mengasihi Allah maka kasih Allah itu pasti akan mendekatkan kita satu dengan lainnya. Relasi yang terjadi juga pasti akan menjadi relasi yang menyenangkan.
Ketika relasi yang menyenangkan itu sudah ada dalam kehidupan kita apakah itu semua sudah pasti membahagiakan kita? untuk sementara hidup ini yah tetapi ada satu hal yang mengintip..... yaitu kehilangan. Tatkala relasi kita sedemikian erat dan harmonis, lekat menjadi satu, sedaging maka tatkala keterpisahan itu datang maka akan terasa sakit dan menyedihkan. Kesatuan yang sudah terjadi tercabik cabik karena keterpisahan karena meninggal dunia akan menggoncangkan pasangannya dan menyedihkan dalam jangka waktu yang lama. Relasi yang begitu menyenangkan akan berdampak begitu menyedihkan dalam kasus kehilangan. Sebaliknya relasi yang tidak baik, keluarga yang kacau balau mungkin justru akan merasa sebaliknya. mungkin keterpisahan karena meninggal dunia merupakan kebahagiaannya. Keterpisahannya melepaskannya dari segala kebencian dan kemarahan yang selama ini ada dalam hatinya. Relasi yang tidak menyenangkan justru akan memberikan kelegaan dan tidak menjadi beban bagi nya.
Pertanyaannya bagi kita: Relasi yang bagaimana yang kita ingini?
Bagi saya pribadi, nikmatilah setiap saat relasi yang Tuhan beri dalam kehidupan kita dengan pasangan, keterpisahan pasti akan terjadi dan tidak pernah dapat diadakan persiapan untuk keterpisahan ini. Namun ingatlah ini hanyalah keterpisahan sementara dimana nanti kita akan dipertemukan kembali dalam rumah Bapa. sebaliknya jika kita tidak bisa menikmati relasi yang Tuhan beri dalam pernikahan, keterpisahan kelihatan meringankan tetapi sesungguhnya tidak. Justru akan menimbulkan banyak sekali penyesalan dan sakit hati dan beban hidup yang masih harus ditanggung seumur hidup.
Allah menyatukan kita menjadi satu kesatuan kesedagingan nikmatilah dan kerjakanlah berdua untuk kebahagiaan berdua. Tuhan Memberkati.

oleh: Julimin Nagaputra MACM, M.Min

Kamis, 01 Februari 2018

Salah satu kejatuhan Pria

Mengapa banyak pria yang jatuh dalam hal wanita?
apakah semua itu hanya masalah seksualitas, masalah ketidak cocokan dengan pasangan atau konflik yang berkepanjangan antara suami istri?
Kejatuhan pria dalam wanita bisa terjadi dari semua hal yang di sebutkan diatas tadi, namun jika kita kecilkan maka akan kita lihat ada 2 faktor besar yang membuat mereka jatuh
1. Adalah faktor internal / kepribadian dari pria tersebut
2. Faktor luar dirinya atau pengaruh luar
Kedua hal ini kait mengait sangat kuat sehingga membuat pria mudah jatuh kedalam dosa-dosa perselingkuhan yang kebanyakan berakhir dengan perzinahan.
Seorang pria yang mempunyai permasalahan dalam dirinya atau dalam kepribadiannya secara khusus akan membuat dia mudah jatuh kedalam dosa ini. Seorang pria yang rendah diri maka secara umum dia akan menyadari bahwa dirinya adalah rendah diri dan berusaha untuk menutup dirinya dengan menunjukkan keberadaan dirinya dengan pelbagai tindakan agar terlihat diri hebat dan yang paling mudah ada prilaku terhadap wanita.
Jika mereka orang yang tidak kuat imannya maka pria yang rendah diri akan mudah jatuh kedalam dosa seksual minimal ke pelacuran untuk menunjukkan kekuasaannya menundukkan seorang wanita, dengan wanita pelacur dia akan merasa sedikit lebih baik dan hebat. Beberapa kejadian yang melanda pasangan suami istri dimana suami mempunyai kekurangan ini  yaitu rendah diri. Ada peristiwa dimana dalam usia yang masih cukup produktif suami kehilangan pekerjaannya karena pengurangan karyawan ditempatnya bekerja, sementara itu istri justru mendapat promosi di tempat kerjanya, awalnya hidup mereka biasa saja dan bersyukur karena masih ada istri yang mencari nafkah namun lama kelamaan karena suami tidak kunjung dapat pekerjaan maka mulailah harga diri si Pria ini mulai terusik, mereka akan mulai meihat istrinya sombong, memerintah dan mulailah pertengkaran terjadi, si Pria terus menekan istri untuk menunjukkan ke wibawaannya dan relasi mereka akhirnya semakin jauh. Dalam kondisi seperti ini biasa terjadi sang suami mulai bertindak semakin liar dan bisa terjadi pelecehan seksual terhadap pembantu rumah tangga mereka ataupun mereka melacur diluar.
Hal lain yang kita lihat mengenai masalah kerendah hatian adalah penghargaan diri dan ini bagian faktor internal manusia akibat dari dimana ia dibesarkan dan dipengaruhi secara psikologis dalam kehidupannya sejak kecil hingga dewasa. semakin sehat seseorang dalam pertumbuhan kejiwaannya maka akan semakin menghargai dirinya. Semakin beriman dan bertumbuh didalam Tuhan seseorang akan semakin menghargai dirinya yang adalah ciptaan Allah dan segambar dan serupa dengan Allah.
Dalam relasi rumah tangga sangat perlu kedua belah pihak menyadari kekurangan dari masing-masing pasangannya dan mengerjakan kekurangannya sehingga relasi kehidupan mereka tidak terganggu, bahkan menjadi lebih baik. Dalam konteks penyatuan menjadi sedaging maka penyatuan kesedagingan  harus dikerjakan oleh mereka seumur hidup mereka. salah satu contoh konkrit kesedagingan adalah bagaimana kita bisa menyatukan diri kita dengan pasangan dengan semua kekurangan dan kelebihan pasangan maupun kita sendiri. Manefestasi rendah diri ini bisa tercermin dari pelbagai macam tindakan yang umumnya di benarkan oleh sipelaku yang rendah diri ini, pembenaran diri atas tindakannya karena dalih dalih tertentu dalam dirinya. Misalnya perselingkuhan yang dilakukan bisa dilandasi oleh perasaan kasihan kepada seorang wanita dan ingin menolongnya dan menjadi pahlawan bagi wanita itu yang akhirnya justru membawa mereka jatuh ke dosa perjinahan. Faktor luar yang kita sebutkan lebih banyak adalah masalah situasional dimana kemungkinan besar tidak bermaksud untuk melakukan dosa namun situasi kondisi menyebabkannya jatuh. Kebanyakan seorang pria jatuh kepada wanita tatkala dia harus hidup berpisah dengan istrinya karena suatu hal, bisa pekerjaan atau kondisi lainnya. Dalam keterpisahan ini maka dorongan kebutuhan seksualitas sering muncul, bagi mereka yang tidak begitu kuat imannya atau yang kebutuhannya sangat tinggi maka akan sangat mungkin jatuh berjinah.
Seorang pria sangatlah lemah dan rentan terhadap wanita maka perlulah kebutuhannya tercukupi oleh istrinya. Perhatian sang istri sangat dibutuhkan terutama bagi suami yang bekerja keras dan banyak tekanan pekerjaan maupun lingkungan.
Marilah kita bersama baik suami maupun istri menjaga keharmonisan keluarga dan relasi kita. Istri jadilah penolong suamimu yang penuh kelemahan ini, suami cintailah istrimu yang berlelah di rumah menciptakan suasana keluarga di rumah kita. Tuhan memberkati

oleh: Ev. Julimin Nagaputra. M.Min