Selasa, 16 September 2014

Menikah........? Haruskah......?

Jaman terus berubah, banyak hal yang telah berubah baik nilai kultur budaya maupun pelbagai hal dalam dunia sosial kita. Sesuatu yang dahulu dianggap tabu saat ini mungkin sudah menjadi konsumsi masyarakat umum dan tidak lagi menjadi tabu.
Hal yang memalukan pada jaman dahulu mungkin saat ini sudah menjadi hal-hal yang lumrah terjadi dalam lingkungan sosial masa kini, bahkan mereka akan merasa heran jika kita masih memegang nilai-nilai yang dianggap tidak lagi up-date dengan jaman ini.

Begitu juga dengan pernikahan, beberapa kalangan menganggap pernikahan adalah sesuatu yang merepotkan dan mengekang kebebasan umat manusia. Manusia seharusnya tidak perlu mengikat dengan sesuatu yang begitu menganggu kebebasan dan keleluasaan dalam berinteraksi dengan sesamanya. Sehingga dalam satu dekade manusia masuk dalam era kehidupan bebas yang tidak terikat, hidup seks bebas, kehidupan bebas yang ditawarkan dalam gerakan kaum HIPPIES dan menjadi trend dalam kehidupan zaman modern.

Dalam realita kehidupan ada orang yang tidak menikah dan mempertanyakan apakah memang setiap orang harus menikah? Mari kita melihat beberapa prinsip yang berbicara mengenai pernikahan. Dari kitab Perjanjian Baru dalam cerita penciptaan maka tergambar bahwa tidak baik manusia itu seorang diri saja maka Tuhan memberikan seorang penolong yang sepadan dengannya lalu Tuhan menyatukan mereka menjadi satu/ kesedagingan atau dalam bahasa inggris kita mengenal sebagai oneness dan ini menjadi konsep pertama mengenai pernikahan yang Allah rancang pada diri manusia. Melalui konsep ini kita tahu bahwa Allah merencanakan suatu pernikahan bagi umat manusia berarti setiap manusia akan menikah.

Namun realitanya kita temui ada orang yang tidak menikah, ada yang ingin menikah tetapi sampai mati tidak menemukan jodohnya, apakah dengan demikian maksud tujuan Allah bahwa setiap manusia akan menikah menjadi salah! Tentu saja tidak, Allah memberikan jawab melalui firmanNya bahwa memang ada orang yang tidak menikah karena suatu tugas khusus, namun ada juga mereka tidak menikah karena dijadikan oleh sesuatu bisa diri sendiri atau orang lain.
Mari kita melihat apa yang dimaksud dengan hal dijadikan tadi.
Pertama. ada orang dalam pergaulannya memang selalu menutup diri terhadap lawan jenis, mungkin karena memang dikondisikan demikian dengan orang tua mereka sejak kecil dan melarang bergaul sehingga ia menjadi kesulitan menjalin pergaulan dengan temannya khususnya dengan yang berlainan jenis. Kesulitannya karena dijadikan demikian oleh lingkungan yang diciptakan oleh keluarga atau orang tuanya.

Kedua, Ada orang yang memang melupakan diri dalam pergaulan dan mengkonsentrasikan diri terhadap karier, sehingga menutup segala lingkungan pergaulan yang mengikat dan mengganggu kariernya sehingga tatkala ia menyadarinya waktu telah berlalu dan usianya sudah tidak muda lagi sehingga kesulitan mencari teman pergaulan yang lebih intim.

Ketiga, Trauma yang pernah dialami dalam berelasi dengan lawan jenis sehingga menutup diri untuk membuka hati, ataupun ia mau membuka hati tetapi selalu memperbandingkan, atau terlambat menyadari untuk membuka hati sementara usia terus berlanjut.

Keempat, Memang tidak trampil dalam pergaulan dan tidak mau melatih diri / meng up-grade diri dalam berkomunikasi dan menerima di perkenalkan dengan seseorang karena memang ia sulit untuk memulai suatu pertemanan.

Kelima, merupakan suatu orientasi seksual yang berbeda dimana harus melalui sesi khusus dalam konseling.

Menikah adalah suatu rencana yang Allah tawarkan untuk semua manusia kecuali untuk beberapa orang yang memang Allah tugaskan hal Khusus sehingga mereka memang sebaiknya tidak menikah. Menikah juga merupakan suatu hal yang sangat baik untuk menyatukan diri melihat panggilan Allah dalam tujuan pernikahan mereka, karena Allah yang memprakarsai pernikahan itu pasti mempunyai tujuannya, dan melalui menikah pula menolong mereka menyelesaikan masalah biologis mereka dalam berhubungan seksual.
Maka bagi saya : Menikah Yess!!!! Dan harus bagi mereka yang tidak terpanggil secara khusus oleh Allah dengan tugas khusus, maka secara manusia kita harus mengusahakan diri kita dengan rencana awal Allah yaitu dengan menikah.


Ditulis oleh:

Julimin Nagaputra M.Min.