Jaman terus
berubah, banyak hal yang telah berubah baik nilai kultur budaya maupun pelbagai
hal dalam dunia sosial kita. Sesuatu yang dahulu dianggap tabu saat ini mungkin
sudah menjadi konsumsi masyarakat umum dan tidak lagi menjadi tabu.
Hal yang
memalukan pada jaman dahulu mungkin saat ini sudah menjadi hal-hal yang lumrah
terjadi dalam lingkungan sosial masa kini, bahkan mereka akan merasa heran jika
kita masih memegang nilai-nilai yang dianggap tidak lagi up-date dengan jaman
ini.
Begitu juga
dengan pernikahan, beberapa kalangan menganggap pernikahan adalah sesuatu yang
merepotkan dan mengekang kebebasan umat manusia. Manusia seharusnya tidak perlu
mengikat dengan sesuatu yang begitu menganggu kebebasan dan keleluasaan dalam
berinteraksi dengan sesamanya. Sehingga dalam satu dekade manusia masuk dalam
era kehidupan bebas yang tidak terikat, hidup seks bebas, kehidupan bebas yang
ditawarkan dalam gerakan kaum HIPPIES dan menjadi trend dalam kehidupan zaman
modern.
Dalam realita
kehidupan ada orang yang tidak menikah dan mempertanyakan apakah memang setiap
orang harus menikah? Mari kita melihat beberapa prinsip yang berbicara mengenai
pernikahan. Dari kitab Perjanjian Baru dalam cerita penciptaan maka tergambar
bahwa tidak baik manusia itu seorang diri saja maka Tuhan memberikan seorang
penolong yang sepadan dengannya lalu Tuhan menyatukan mereka menjadi satu/
kesedagingan atau dalam bahasa inggris kita mengenal sebagai oneness dan ini
menjadi konsep pertama mengenai pernikahan yang Allah rancang pada diri
manusia. Melalui konsep ini kita tahu bahwa Allah merencanakan suatu pernikahan
bagi umat manusia berarti setiap manusia akan menikah.
Namun
realitanya kita temui ada orang yang tidak menikah, ada yang ingin menikah
tetapi sampai mati tidak menemukan jodohnya, apakah dengan demikian maksud
tujuan Allah bahwa setiap manusia akan menikah menjadi salah! Tentu saja tidak,
Allah memberikan jawab melalui firmanNya bahwa memang ada orang yang tidak
menikah karena suatu tugas khusus, namun ada juga mereka tidak menikah karena
dijadikan oleh sesuatu bisa diri sendiri atau orang lain.
Mari kita
melihat apa yang dimaksud dengan hal dijadikan tadi.
Pertama. ada orang dalam pergaulannya memang
selalu menutup diri terhadap lawan jenis, mungkin karena memang dikondisikan
demikian dengan orang tua mereka sejak kecil dan melarang bergaul sehingga ia
menjadi kesulitan menjalin pergaulan dengan temannya khususnya dengan yang
berlainan jenis. Kesulitannya karena dijadikan demikian oleh lingkungan yang
diciptakan oleh keluarga atau orang tuanya.
Kedua, Ada orang yang memang melupakan diri dalam pergaulan dan
mengkonsentrasikan diri terhadap karier, sehingga menutup segala lingkungan
pergaulan yang mengikat dan mengganggu kariernya sehingga tatkala ia
menyadarinya waktu telah berlalu dan usianya sudah tidak muda lagi sehingga
kesulitan mencari teman pergaulan yang lebih intim.
Ketiga, Trauma yang pernah dialami dalam
berelasi dengan lawan jenis sehingga menutup diri untuk membuka hati, ataupun
ia mau membuka hati tetapi selalu memperbandingkan, atau terlambat menyadari
untuk membuka hati sementara usia terus berlanjut.
Keempat, Memang tidak trampil dalam pergaulan
dan tidak mau melatih diri / meng up-grade diri dalam berkomunikasi dan
menerima di perkenalkan dengan seseorang karena memang ia sulit untuk memulai
suatu pertemanan.
Kelima, merupakan suatu orientasi seksual yang
berbeda dimana harus melalui sesi khusus dalam konseling.
Menikah adalah
suatu rencana yang Allah tawarkan untuk semua manusia kecuali untuk beberapa
orang yang memang Allah tugaskan hal Khusus sehingga mereka memang sebaiknya
tidak menikah. Menikah juga merupakan suatu hal yang sangat baik untuk
menyatukan diri melihat panggilan Allah dalam tujuan pernikahan mereka, karena
Allah yang memprakarsai pernikahan itu pasti mempunyai tujuannya, dan melalui
menikah pula menolong mereka menyelesaikan masalah biologis mereka dalam
berhubungan seksual.
Maka bagi saya
: Menikah Yess!!!! Dan harus bagi mereka yang tidak terpanggil secara khusus
oleh Allah dengan tugas khusus, maka secara manusia kita harus mengusahakan
diri kita dengan rencana awal Allah yaitu dengan menikah.
Ditulis oleh:
Julimin
Nagaputra M.Min.