Seorang yang pintar belum tentu dia seorang yang terkenal,
demikian pula sebaliknya seorang yang terkenal bahkan sangat terkenal sekalipun
belum tentu dia pintar, mungkin dia pintar dalam satu hal yaitu menujukkan
kepintarannya. Permasalahannya banyak sekali orang ingin menjadi orang yang
terkenal namun tidak ingin belajar baik baik menjadi orang pintar, akhirnya
terbentuklah orang yang pintar memanfaatkan situasi, kesempatan dan orang lain
untuk menjadi terkenal. Namun harus diakui orang demikian adalah orang yang
sangat pintar membaca dan menggunakan kesempatan.
Dalam banyak hal didunia ini penyampaian informasi lebih
banyak didengarkan jika penyampaiannya oleh seorang yang terkenal ketimbang
orang yang berilmu. Pernah satu kali aku mengikuti sebuah ceramah yang
disampaikan oleh orang terkenal dan banyak orang yang terkagum kagum akan isi
ceramah tersebut namun dalam hati aku merasa heran karena menurut aku isi
ceramah tersebut pernah di kupas detail oleh seorang pembicara dengan baik
namun pembicara itu bukanlah seorang yang terkenal. Berarti isi dari ceramah
tersebut bukanlah hal baru karena audience nya sama dalam institusi yang sama.
Permasalahannya kenapa waktu disampaikan oleh pembicara yang tidak terkenal
tidak masuk sama sekali sedang saat dibawakan oleh orang yang terkenal begitu
menancap.
Begitu banyak alas an yang akan kita dengar, misalnya
pembicra terkenal lebih enak bicaranya, lebih jelas dan lain lainnya. Mungkin
saja benar tapi mungkin ada hal lainnya.
Menurut pengamatan saya ada beberapa point yang harus kita
perhatikan. Seseorang yang terkenal sudah memberikan pengaruh terelebih dahulu
bahwa yang bicara bukan orang sembarangan ( terkenal ), kedua banyak orang
ingin belajar darinya agar bisa menjadi seperti dirinya, ketiga mereka
mengaguminya sehingga memberikan perhatian lebih, lalu hal selanjutnya adalah
memang kemampuan dari si orang terkenal juga harus diperhatikan.
Jadi apa pointnya bagi kita?
1.
Sebagai seorang pembicara kita perlu
memperhatikan penampilan kita agar memberikan pengaruh awal kepada audience
2.
Memperhatikan kepada siapa kita bicara dan
menyusun bahan pembicaraan dengan baik
3.
Materi yang dibawakan harus berbobot dan
menguasai situasi
4.
Mengusahakan diri untuk dikenal dalam hal baik,
kesaksian hidup yang baik, kemampuan yang baik dan relasi yang luas
5.
Merendahkan diri pada Tuhan dan membiarkan Tuhan
bekerja melalui diri kita dan jangan menjadi sombong.
6.
Tidak usah mengejar ketenaran tetapi akan datang
seturut dengan kemampuan dan kesaksian hidup yang baik
7.
Pintar atau tenar semua untuk Tuhan lakukan
bagian kita masing-masing dengan baik dan bertanggung jawab.
Bagi kita sebagai orang tua maka kita harus perhatikan
pertumbuhan anak kita, jangan kita mengejar kepandaian atau ketenaran tetapi
melupakan nilai kita sebagai orang percaya, anak-anak Tuhan.
Berlakukah baik, cintailah Tuhan dan sesamamu manusia lalu
lakukanlah tugas yang Tuhan embankan pada diri kita.
Julimin si Musafir Girang