Kamis, 13 Maret 2014

Terkenal versus Pintar

Seorang yang pintar belum tentu dia seorang yang terkenal, demikian pula sebaliknya seorang yang terkenal bahkan sangat terkenal sekalipun belum tentu dia pintar, mungkin dia pintar dalam satu hal yaitu menujukkan kepintarannya. Permasalahannya banyak sekali orang ingin menjadi orang yang terkenal namun tidak ingin belajar baik baik menjadi orang pintar, akhirnya terbentuklah orang yang pintar memanfaatkan situasi, kesempatan dan orang lain untuk menjadi terkenal. Namun harus diakui orang demikian adalah orang yang sangat pintar membaca dan menggunakan kesempatan.
Dalam banyak hal didunia ini penyampaian informasi lebih banyak didengarkan jika penyampaiannya oleh seorang yang terkenal ketimbang orang yang berilmu. Pernah satu kali aku mengikuti sebuah ceramah yang disampaikan oleh orang terkenal dan banyak orang yang terkagum kagum akan isi ceramah tersebut namun dalam hati aku merasa heran karena menurut aku isi ceramah tersebut pernah di kupas detail oleh seorang pembicara dengan baik namun pembicara itu bukanlah seorang yang terkenal. Berarti isi dari ceramah tersebut bukanlah hal baru karena audience nya sama dalam institusi yang sama. Permasalahannya kenapa waktu disampaikan oleh pembicara yang tidak terkenal tidak masuk sama sekali sedang saat dibawakan oleh orang yang terkenal begitu menancap.
Begitu banyak alas an yang akan kita dengar, misalnya pembicra terkenal lebih enak bicaranya, lebih jelas dan lain lainnya. Mungkin saja benar tapi mungkin ada hal lainnya.
Menurut pengamatan saya ada beberapa point yang harus kita perhatikan. Seseorang yang terkenal sudah memberikan pengaruh terelebih dahulu bahwa yang bicara bukan orang sembarangan ( terkenal ), kedua banyak orang ingin belajar darinya agar bisa menjadi seperti dirinya, ketiga mereka mengaguminya sehingga memberikan perhatian lebih, lalu hal selanjutnya adalah memang kemampuan dari si orang terkenal juga harus diperhatikan.
Jadi apa pointnya bagi kita?
1.     Sebagai seorang pembicara kita perlu memperhatikan penampilan kita agar memberikan pengaruh awal kepada audience
2.     Memperhatikan kepada siapa kita bicara dan menyusun bahan pembicaraan dengan baik
3.     Materi yang dibawakan harus berbobot dan menguasai situasi
4.     Mengusahakan diri untuk dikenal dalam hal baik, kesaksian hidup yang baik, kemampuan yang baik dan relasi yang luas
5.     Merendahkan diri pada Tuhan dan membiarkan Tuhan bekerja melalui diri kita dan jangan menjadi sombong.
6.     Tidak usah mengejar ketenaran tetapi akan datang seturut dengan kemampuan dan kesaksian hidup yang baik
7.     Pintar atau tenar semua untuk Tuhan lakukan bagian kita masing-masing dengan baik dan bertanggung jawab.
Bagi kita sebagai orang tua maka kita harus perhatikan pertumbuhan anak kita, jangan kita mengejar kepandaian atau ketenaran tetapi melupakan nilai kita sebagai orang percaya, anak-anak Tuhan.

Berlakukah baik, cintailah Tuhan dan sesamamu manusia lalu lakukanlah tugas yang Tuhan embankan pada diri kita.

Julimin si Musafir Girang